Subscribe:

Pages

Menurut Anda, Bagaimana prospek pengembangan agribisnis jamur tiram di kota Medan??

Mengenai Saya

Jujur, adil, setia, kerja keras, semangat

Pengikut

Kamis, 06 Oktober 2011

Caranya, ia menyediakan kumbung serta baglog, juga membantu dalam pemasaran jamur tiram yang diproduksi oleh petani mitra. Selain itu, ia juga memberi pelatihan cara budidaya jamur tiram yang baik, manajemen produksi dan keuangan, serta pemasaran.
Dalam satu periode panen (45 hari), umumnya petani sudah bisa kembali modal. Sedangkan kumbung bisa bertahan hingga lima tahun dengan perbaikan ringan di bagian rak baglog dan dinding yang terbuat dari bambu.

Konsentrasi di Pembesaran
Kumbung dan baglog dibuat agar sesuai dengan standar budidaya jamur tiram yang dikerjakan  farm-nya yang terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Bogor. “Saya sudah memperhitungkan keuntungan buat mitra dan mengambil sedikit untuk biaya produksi dan anak-anak yang bekerja membuat baglog,” ujar H. Achmad.
Baglog produksinya dijual dengan harga Rp1.250/buah dengan biaya produksi sekitar Rp900/baglog. Dalam sehari, ia  mampu memproduksi kurang lebih 5.000 baglog  yang digunakan sendiri maupun untuk mitra.

Selain itu, kumbungnya juga menghasilkan  800—1.000 kg jamur tiram segar/hari, termasuk jamur produksi petani mitra.
“Jika mereka sudah kuat, kemudian ingin produksi dan jual jamur sendiri, silakan. Saya justru senang karena mereka bisa berdikari,” ujarnya.  Namun, ia  tahu petani pemula umumnya belum menguasai budidaya dan pemasaran jamur. Itulah sebabnya mereka mencari aman dengan membeli baglog yang baik dan terjamin pemasarannya terjamin.
Menurutnya, pemula sebaiknya tidak mengelola usaha jamur dalam skala yang terlalu besar, yaitu sekitar 10.000—25.000 baglog dan hanya berkonsentrasi di bagian pembesaran (grower). “Setelah mengetahui seluk-beluk budidaya jamur dan lika-liku pemasaran jamur, petani dapat mulai belajar membuat baglog dan bibit jamur,” sarannya.
Sebagian orang menganggap aktivitas di kumbung tidak ada ilmunya. “Padahal sebaliknya, grower sangat banyak ilmunya dan tidak tertulis di buku manapun,” ujar Bahrul Ulum, Manajer Produksi jamur tiram milik H. Achmad. Berbeda dengan pembibitan yang sudah standar, pengelolaan grower sangat tidak standar dan banyak tantangannya.

Diserap Pasar Tradisional
Lili, salah satu petani mitra H. Achmad yang memulai usahanya dengan 10.000 baglog. Dalam waktu tiga bulan, ia mampu menghasilkan 3 ton jamur tiram atau rata-rata 35 kg/hari.

“Hasil ini belum maksimal karena kami baru belajar,” aku Lili yang mengerjakan usaha jamur tiramnya secara gotong royong dengan petani lain di wilayah Parung, Bogor.
Ia mengakui, awalnya sempat khawatir soal pemasaran, tetapi akhirnya menjadi  percaya diri karena produksinya bisa diserap pasar tradisional setempat.  “Saya yakin,  kalau produksi  jamur sudah mencapai 100 kg/hari, pedagang akan datang sendiri,” ujar Lili.
Menurut Bahrul Ulum, pemasaran jamur sebenarnya tidak ada masalah asalkan diproduksi dalam jumlah besar. “Oleh karena itu, saya sarankan agar pembudidaya jamur berkelompok sehingga produksi jamur dalam satu unit produksi cukup besar,” katanya lagi.

Tujuannya, agar pedagang pedagang dapat membeli jamur dalam jumlah besar sehingga menghemat biaya transpor.
Selain itu, usahakan agar menghasilkan produk yang baik, yaitu jamur tiram yang bersih, segar, tidak basah, tidak pecah, dan rapi penataannya. Di tingkat petani, jamur tiram dijual dengan harga Rp6.500/kg untuk partai besar dan Rp7.500/kg untuk eceran. Jamur berkualitas baik dapat bertahan kesegarannya hingga 36 jam pada suhu kamar.
Enny Purbani T.

Rabu, 05 Oktober 2011

Produk Olahan Jamur Tiram

Sebagai bahan konsumsi.
Jamur Tiram Putih dapat diolah sebagai Sup Jamur, Soto Jamur, Pepes Jamur, Oseng-oseng Jamur, Jamur Crispy, Kripik Jamur, Mie Jamur, Sate Jamur, dikeringkan dan dikalengkan. Jamur Tiram kalengan sudah banyak di jual di Carefour, di luar Indonesia Jamur Tiram disebut dengan Abalone Mushroom. Jamur Tiram kalengan ini produksi negara Thailand dan diimpor ke Indonesia dengan merk Hand Brand. Harganya cukup mahal yaitu Rp. 18,400 per kaleng kecil.
Sup Krim Jamur
Jamur Tiram Nugget! Ya Nugget ini memang terbuat dari Jamur, rasanya hampir sama dengan ayam, tetapi kelebihan Nugget ini tidak mengandung kolesterol.
Di Bandung dan Malang Nugget jenis ini sudah banyak diperdagangkan. Pernah seorang pembaca yang terkejut karena kelezatannya ketika berkunjung ke rumah tantenya dan disuguhkan Nugget Jamur Tiram Putih. Di Malang sudah ada pabrik pembuat Nugget Jamur Tiram Putih, yaitu Agaricus Sido Makmur Sentosa atau singkatnnya ASIMAS.

Bahkan saat ini sudah tersedia mesin pembuat kripik secara modern, yaitu Vacuum Frying. Vacuum Frying pertama kali digunakan pada tahun 2002 oleh Harvest Bay, produsen makanan dari USA. Vacuum Frying ini mampu mengolah berbagai jenis sayuran dan buah-buahan menjadi kripik dengan kadar kekeringan yang bisa kita atur, tanpa merubah warna dan rasa. Saat ini sudah banyak yang menjual mesin ini di Indonesia. Tersedia kapasitas mulai 1,5 kilo sampai 40 kilo. Contoh hasil dari mesin ini yang banyak beredar adalah keripik nangka.

Sate Jamur mungkin anda belum pernah merasakannya. Saat ini belum banyak yang membuat sate jenis ini. Sejumlah murid Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Pelaihari, Kalimantan Selatan berinisiatif mencoba membuat Sate Jamur. Di bawah ini videonya hasil liputan TV setempat:
Sebagai Ground Powder.
Ground Powder adalah hasil dari pengeringan kemudian digiling menjadi halus. Ground Powder ini bisa sebagai campuran bahan makanan atau minuman lain. Contohnya sebagai campuran makan Nugget atau minuman Teh Herbal.

Sebagai Powder Extract.
Powder Extract adalah hasil dari proses perendaman , penyaringan, pemekatan dengan evaporator dan terakhir disemprot dengan uap panas dengan menggunakan mesin Spray Dryer. Di Cina hasil extract Jamur Tiram Putih banyak diperdagangkan

kompas.com